Selasa, 30 Mei 2017

Teks Biografi



Enggar Subekti


Enggar Subekti lahir di Dusun Sewon,Desa Argomulyo,Kecamatan Cangkringan,Kabupaten Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta.Ia lahir pada tanggal 22 September 1965.Ia mempunyai seorang ayah bernama Dipo Wardoyo dan seorang ibu bernama Rubinah.Setelah dewasa ia menikah dengan seorang laki-laki bernama Haryatno.Ia dikaruniai 3 orang anak yaitu Nur Ariani,Epiadiria,dan Aldo Hariyudha.

Pada saat Enggar masih kecil,ia tinggal di Dusun Sewon,Desa Argomulyo,Kecamatan Cangkringan,Kabupaten Sleman bersama bapak,ibu,dan saudara-saudaranya.Ia mulai masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri Banjarharjo,Ngemplak Sleman.Setelah 6 tahun menempuh sekolah di SD,ia lulus dengan baik.Setelah lulus,ia melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Ngemplak,Sleman.Selama 3 tahun ia bersekolah,ia selalu naik sepeda onthel warna hijau kesayangannya.Ia berangkat sekolah menempuh jarak 3 km.

Setelah lulus SMP,ia melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Ngaglik,Sleman.Selama 3 tahun  ia bersepeda onthel ke sekolah yang jaraknya 10 km.Padahal pada saat itu jalanan belum diaspal dan transportasi masih jarang.Sejak SD sampai SMA  ia sering menjadi juara melukis.Ia mengambil jurusan IPA.

Setelah lulus SMA,ia melanjutkan kuliah di SPPH Purwokerto selama 1 tahun setingkat D1.Ia mengambil jurusan kesehatan lingkungan(sanitarian).Selama kuliah,ia tinggal di asrama SPPH.Setelah lulus kuiah,ia langsung diangkat menjadi CPNS dan ditempatkan di RSU Wonosobo,Jawa tengah.Ia bekerja di RSU Wonosobo sebagai sanitarian,selama 6 tahun.Ia tinggal di perumahan Depkes milik RSU Wonosobo.

Setelah menikah,ia tinggal di Magelang mengikuti suaminya.Ia tinggal di Dusun Banyuurip 2,Desa Banyuurip,Kecamatan Tegalrejo,Kabupaten Magelang,sehingga ia harus melaju dari Magelang ke Wonosobo.Oleh karena itu,ia mengajukan mutasi di Magelang.Setelah pengajuan mutasi dikabulkan,ia bekerja di Puskesmas Tegalrejo,Kabupaten Magelang sampai sekarang.Ia bekerja sebagai sanitarian Puskesmas.Ia bekerja dengan tekun.Ia bekerja tanpa mengenal kata menyerah.Ia memberi penyuluhan atau memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Minggu, 02 April 2017

LAPORAN KUNJUNGAN KE SANGIRAN


Pada hari Kamis 2 maret 2017 SMAN 2 Magelang mengadakan kegiatan PLS(Pelajaran Luar Sekolah). Kegiatan ini wajib diikuti seluruh siswa kelas X baik IPA maupun IPS. Tempat yang digunakan sebagai objek pengamatan adalah situs maunsia purba Sangiran.

A. Profil Museum Purbakala Sangiran


Museum Purbakala Sangiran adalah museum arkeologi yang terletak di Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah,Indonesia. Museum ini berdekatan dengan area situs fosil purbakala Sangiran yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs Sangiran memiliki luas mencapai 56 km² meliputi tiga kecamatan di Sragen (Gemolong,Kalijambe, dan Plupuh)serta Kecamatan Gondangrejo yang masuk wilayah Kabupaten Karanganyar. Situs Sangiran berada di dalam kawasan Kubah Sangiran yang merupakan bagian dari depresi Solo, di kaki Gunung Lawu (17 km dari kota Solo).
Museum Sangiran beserta situs arkeologinya, selain menjadi objek wisata yang menarik juga merupakan arena penelitian tentang kehidupan pra sejarah terpenting dan terlengkap di Asia, bahkan dunia. Dalam museum ini dapat diperoleh informasi lengkap tentang pola kehidupan manusia purba di Jawa yang menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan seperti Antropologi, Arkeologi, Geologi, Paleoanthropologi. Di lokasi situs Sangiran ini pula, untuk pertama kalinya ditemukan fosil rahang bawah Pithecantropus Erectus (salah satu spesies dalam taxon Homo erectus) oleh arkeolog Jerman, Profesor Von Koenigswald.  
Lebih menarik lagi, di area situs Sangiran ini pula jejak tinggalan berumur 2 juta tahun hingga 200.000 tahun masih dapat ditemukan hingga kini, sehingga para ahli dapat merangkai sebuah benang merah sebuah sejarah yang pernah terjadi di Sangiran secara berurutan. Koleksi yang tersimpan di museum ini mencapai 13.806 buah yang tersimpan pada dua tempat yaitu 2.931 tersimpan di ruang pameran dan 10.875 di dalam ruang penyimpanan.

B. Isi Museum Sangiran

Di dalam museum sangiran ini terdapat 3 ruang pamer yang berbeda. Ketiga ruang pamer tersebut mempunyai tema tersendiri.

Pertama kami memasuki ruang pamer 1.Ruang pamer 1 memiliki tema “kekayaan sangiran”.Pada ruang pamer 1 ini terdapat berbagai fosil yang ditemukan di sangiran oleh Prof. Dr. Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald dan beberapa peneliti lainnya. Di ruang pameran 1 ini terdapat gambar proses evolusi makhluk sel tunggal-manusia, evolusi manusia, fosil crocodillus sp, chelonia sp, hippopotammu sp, dan lain-lain.


Setelah memasuki  ruang pamer 1 kami memasuki ruang pamer 2. Ruang pamer 2 memiliki tema “langkah-langkah kemanusiaan”.Ruang pamer  2 berisi  tahapn-tahapan kemanusiaan yang dijelaskan dalam teori evolusi. Bisa dilihat ada juga perkembangan tengkorak-tengkorak manusia dari masa ke masa seperti Pithecantropus  Modjokertoensis, Homo Erectus, Homo Sapiens dll. Disana kami juga bisa melihat-lihat beberapa biografi penemu-penemu fosil yang ada, terdapat juga ilustrasi seseorang yang sedang meneliti fosil yang baru saja ditemukan .


Setelah memasuki ruang pamer 2,kami memasuki ruang pameran 3. Ruang pameran 3 memiliki tema “masa keemasaan homo erectus”. Ruang pamer 3 berisi replika kehidupan spesies homo erectus.
Setelah memasuki ruang pameran 3 kami memasuki ruang pertemuan.Di dalam ruang pertemuan kami ditayangkan video singkat kehidupan prasejarah manusia di Sangiran dan awal mula terbentuknya Sangiran.Setelah selesai melihat tayangan video singkat tersebut,kami kembali ke bus masing-masing.